"Nggak, nggak ada manggil media tv itu nggak ada," kata Kabareskrim Irjen Pol Sutarman di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Rabu (20/7/2011).
Sutarman mengaku pihaknya masih berusaha melacak Nazaruddin di sejumlah negara. Namun apa hasil pencariannya? Mantan Kapolda Metro Jaya ini masih enggan membukanya.
"Kita masih berupaya maksimal untuk melacak itu dan membantu mengembalikan Nazar ke Indonersia," imbuhnya.
Kalau Metro Tv bisa menelepon Nazar kenapa polisi nggak? "Yang menghubungi mungkin Nazaruddinnya. Bukan Metro TV-nya," jawab Sutarman.
Jadi mau minta keterangan Metro TV? "Tidak-tidak. Mungkin untuk Metro membantu kita. Sama-sama kita sebagai warga negara untuk membantu kita untuk menegakan hukum," jelasnya.
"Mungkin apa yang kita berikan bisa diberikan kepada kita sehingga kita bisa mampu melacak, mencari keberadaan Nazaruddin," tambahnya.
Sutarman menjelaskan, pergerakan Nazaruddin terus dipantau. Namun polisi tidak bisa serta merta menangkap.
"Ya kalau kita tahu pasti kita ikuti terus, karena kalau di luar negeri ada aturan-aturan tertentu yang harus dipenuhi bagaimana bisa mengembalikan ke Indonesia. Tidak bisa serta merta kita menangkap orang di luar negeri yang tidak punya hubungan ekstradisi," tandasnya.
sumber:
http://www.detiknews.com/read/2011/07/20/105134/1684939/10/?992204topnews